Cara Membuat Bootable Flashdisk – Cara Membuat Bootable dengan Rufus untuk Windows 7 dan Windows 10 adalah kegiatan menyimpan data yang bertujuan untuk menginstal ulang komputer. Kebanyakan orang lebih memilih menggunakan flash drive untuk bootable karena versi terbaru dari laptop dan perangkat serupa sudah tidak lagi diproduksi dengan CD-ROM.
Alasan utama orang lebih banyak menggunakan flash drive daripada CD atau DVD saat melakukan pemulihan adalah karena flash drive lebih praktis dan fleksibel. Dengan flash drive, kita dapat menyimpan file cadangan yang mungkin kita perlukan di kemudian hari.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara membuat bootable flashdisk dengan Rufus untuk Windows 7 dan Windows 10, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu bootable dan Rufus. Simak penjelasan berikut ini:
Tentang Bootable
Bootable adalah layanan atau perangkat yang terdapat pada setiap sistem operasi yang disimpan dalam media seperti CD, flash disk, dan memori. Ada banyak program yang bisa digunakan untuk membuat flash drive bootable, salah satunya adalah Rufus.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara menggunakan program Rufus untuk membuat bootable dari flash drive. Banyak orang menyukai aplikasi ini karena kemampuannya yang menonjol. Rufus dapat menjalankan tugas dua kali lebih cepat dibandingkan dengan program serupa lainnya. Selain itu, Rufus juga mendukung berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia dalam versi terbarunya.
Rufus juga memiliki fungsionalitas tingkat rendah yang memungkinkan perubahan pada lingkungan yang aman bagi media penyimpanan. Rufus dapat digunakan pada berbagai sistem operasi Windows, seperti Windows 7, 8, 8.1, dan Windows 10, baik untuk versi 32-bit maupun 64-bit. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang cara membuat bootable, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu apa itu Rufus.
Pengertian Tentang Rufus
Rufus adalah aplikasi yang diprogram oleh Pete Batard yang telah berjalan sejak 2011. Tugas utama Rufus adalah menghapus flash drive, kartu memori, dan banyak lagi, serta melakukan format dan penghapusan USB flash drive. Program ini dilisensikan di bawah GNU GPL V3, sehingga dapat diunduh secara gratis dari situs resmi https://rufus.ie/.
Penggunaan utama dari program Rufus ini adalah untuk menghapus flash drive atau media penyimpanan lainnya. Selain itu, Rufus memiliki berbagai kegunaan lain, yang dijelaskan di situs web resminya, termasuk:
- Membuat USB bootable dari file ISO yang dapat di-boot (Windows, Linux, UEFI, dll.).
- Bekerja pada sistem non-OS.
- Mengatur perangkat lain melalui BIOS atau DOS. Metode DOS itu sendiri berguna untuk berbagai hal, salah satunya adalah memperbarui BIOS.
- Dan masih banyak lagi.
Instal Ulang Menggunakan Flashdisk
Ada banyak alasan mengapa Anda menggunakan Flash Drive untuk menginstal sistem operasi. Beberapa di antaranya adalah:
- Sederhana dan mudah digunakan karena sifatnya yang intuitif.
- Ukurannya yang beragam, memungkinkan fleksibilitas dalam penggunaan.
- Dapat digunakan kembali beberapa kali tanpa kehilangan kualitas atau performa.
- Lebih cepat dalam proses instalasi dibandingkan dengan penggunaan CD/DVD.
Cara Membuat Bootable Flashdisk
-
Pergi ke situs web resmi Rufus
Pertama, kunjungi situs web resmi Rufus. Pilih versi yang Anda inginkan, misalnya 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, atau versi terbaru seperti 3.5. Rufus saat ini memiliki versi terbaru 3.5. Anda tidak perlu khawatir tentang ukuran perangkat lunaknya karena ukurannya sangat kecil, hanya sekitar 1 MB.
-
Buka program Rufus
Kedua, buka program Rufus dengan mengklik dua kali ikonnya. Pastikan hanya satu flash disk yang terhubung ke notebook agar tidak terjadi kebingungan. Rufus akan mendeteksinya secara otomatis.
-
Software Portabel
Jika Anda mendownload versi perangkat lunak portabel, itu akan sangat berguna. Anda tidak perlu menginstalnya kembali di komputer Anda. Cukup klik dua kali ikonnya untuk membukanya. Jika Anda ingin melakukan pembaruan, Anda hanya perlu mengunduh versi terbaru dengan ukuran yang kecil. Aplikasi portabel seperti Rufus tidak memerlukan instalasi (hanya berukuran sekitar 1 MB).
-
Cari file ISO
Ketiga, temukan file ISO Windows 10. Anda dapat melakukannya dengan menekan tombol “SELECT” dan mencari file ISO. Anda bisa mendapatkannya dari situs web resmi Microsoft atau dengan mencari kata kunci “Windows 10 Boot”.
Keempat, temukan file ISO Windows 10, lalu pilih “Open” dan klik atau klik dua kali.
Kelima, setelah file ISO diterima oleh Rufus, Anda dapat menekan tombol “START”.
Keenam, peringatan akan muncul jelas. Flash Drive Anda akan dihapus dan diformat ulang. Pastikan tidak ada informasi penting yang tersimpan di dalamnya atau segera lakukan pencadangan data.
Ketujuh, proses pembuatan flash drive bootable akan dimulai. Tunggu hingga selesai.
Delapan, proses pembuatan bootable telah selesai.
Perbedaan Antara BIOS Dan UEFI
Biasanya, UEFI digunakan untuk komputer seluler atau komputer modern yang menjalankan sistem operasi modern seperti Windows 8 atau Windows 10. BIOS hanya menerima input dari tombol keyboard. Salah satu kelemahan yang terlihat pada BIOS adalah kurangnya dukungan untuk perangkat input lainnya seperti touchpad, mouse, dan layar sentuh. Mengelola pengaturan pada UEFI jauh lebih mudah daripada pada BIOS.
UEFI menggunakan antarmuka grafis yang lebih modern daripada tampilan teks hitam putih yang biasa digunakan oleh BIOS. Jika Anda menggunakan UEFI dengan partisi GPT, prosesnya akan lebih mudah karena pengguna dapat mengelola partisi dengan lebih fleksibel. Namun, ketika menginstal sistem operasi pada BIOS, ada batasan dalam konfigurasi partisi awal yang dapat membuat sulit untuk mengatur beberapa komponen sekaligus.
Perbedaan Antara Sistem MBR Dan GPT
- MBR hanya mendukung penyimpanan hingga 2 TB, sedangkan GPT memiliki dukungan yang jauh lebih besar, mencapai sekitar 9 ZB (1 ZB = 1 miliar TB).
- MBR hanya dapat memiliki 4 partisi primer. Ketika Anda menginstal Windows, batasan ini menjadi relevan. MBR membatasi Anda untuk membuat hanya 4 partisi primer, namun dengan GPT, Anda bisa membuat hingga 128 partisi.
- MBR hanya menyimpan informasi tentang sistem file pada tingkat pertama hard disk, sementara GPT menyimpan banyak informasi, memungkinkan untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan file dengan lebih baik.
Kinerja Komponen Rufus
- Device = Perangkat yang ditampilkan oleh Rufus memiliki nama. Jika hanya ada satu flash drive yang terhubung ke PC, Rufus akan secara otomatis mengidentifikasinya dan memasukkannya ke dalam menu Perangkat. Rufus juga akan membaca ukuran perangkat pada toolbar.
- Boot Selection = Ini berarti bahwa file yang dipilih dipilih menggunakan tombol “SELECT” di sebelahnya. Jika file ISO Windows telah dipilih dengan benar, informasi tentang file tersebut akan ditampilkan di bagian sumber.
- Image Option = Ada banyak opsi di sini. Kita dapat dengan mudah menggunakan opsi default untuk instalasi Windows. Ini mempermudah proses reinstallasi Windows dan biasanya dimulai dengan menetapkan batas waktu.
- Program Fase = Ada dua jenis partisi yang berbeda: MBR dan GPT. Namun, MBR lebih umum digunakan daripada GPT.
- Sistem target = Pilih BIOS, karena semua sistem komputer memiliki BIOS. Namun, ada juga UEFI. BIOS atau UEFI adalah jenis firmware yang terpasang pada chip ROM komputer. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu menjadi jembatan antara perangkat keras dan perangkat lunak, baik BIOS maupun UEFI berfungsi di sini. Mereka memungkinkan Anda menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak sehingga dapat digunakan oleh pengguna.
Cukup sekian pembahasan dari tnews.id mengenai Cara Membuat Bootable Flashdisk Windows 10 dan Windows 7, sekian terimakasih.